Minggu, 28 Juli 2013

Lebih Dari Manis

        Rutinitas ku sehari-hari selain merindukanmu adalah memikirkanmu. Selain itu tak ada lagi, dulu. Tak ada satu hari-pun yang ku lewati tanpa merindu dan memikirkanmu, dulu. Bahkan sesaat setelah bertemu-pun aku masih merindu dan kemudian disusul oleh pikiran tentangmu, dulu. Lagi-lagi dulu………

         Tapi kini, rutinitas ku agak sedikit berubah. Dulu, aku tidak melakukan apa-apa ketika merindukanmu. Aku hanya bisa diam terpasung sambil menatap fotomu yang terpasang di dompetku. Dulu fotomu memang ada di dalam dompetku layaknya pasangan-pasangan lain yang memasang foto kekasihnya di dompet mereka masing-masing, yah bisa di bilang “one of the prove” lah kalo dia benar-benar “One and Only”. Lagi-lagi dulu …………

         Sekarang aku sendiri. Apakah itu berarti tempat penyimpanan foto di dompet ku kosong? Oh no no no! Ada kok! Bukan foto sih, tapi ada lah isinya. Bunga mawar usang yang seseorang pernah kasih ke aku 4 tahun lalu. Dulu ngasihnya ga secara langsung sih, tapi yang pasti that’s really really for me. Jadi Mawar itu aku ambil, simpan, hingga sekarang. Lagi-lagi dulu ………..
     Rutinitas ku sekarang di saat benar-benar tidak ada yang bisa kulakukan saat merindukan dan memikirkanmu adalah……………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Kopi dan Cokelat.

         Aku tidak tahu kenapa harus “Kopi” dan “Cokelat” ? Kenapa bukan Jus Alpukat, minuman yang selalu dan selalu aku pesan untuk menemani makanku tiap makan di luar. Tapi ini benar, sepertinya memang benar-benar Cuma “Kopi” dan “Cokelat” ini yang mengerti aku lebih dari apapun. Mereka lebih dari manis!


           Aku merasa tiap aku meminum Kopi dan menyantap Cokelat rasanya itu seperti jawaban dari segala risauku. Ini seperti kau mendengar isak teriakku yang merindu tanpa dirindu. Tapi mereka benar-benar lebih dari manis! Mereka lebih dari jawaban yang aku tunggu-tunggu. Mereka lebih darimu, dan mereka yang memerdekakanku sejak kau beranjak. 


-RWR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar