Rutinitas ku sehari-hari selain
merindukanmu adalah memikirkanmu. Selain itu tak ada lagi, dulu. Tak ada satu
hari-pun yang ku lewati tanpa merindu dan memikirkanmu, dulu. Bahkan sesaat
setelah bertemu-pun aku masih merindu dan kemudian disusul oleh pikiran
tentangmu, dulu. Lagi-lagi dulu………
Tapi
kini, rutinitas ku agak sedikit berubah. Dulu, aku tidak melakukan apa-apa
ketika merindukanmu. Aku hanya bisa diam terpasung sambil menatap fotomu yang
terpasang di dompetku. Dulu fotomu memang ada di dalam dompetku layaknya
pasangan-pasangan lain yang memasang foto kekasihnya di dompet mereka
masing-masing, yah bisa di bilang “one of the prove” lah kalo dia benar-benar “One
and Only”. Lagi-lagi dulu …………
Sekarang
aku sendiri. Apakah itu berarti tempat penyimpanan foto di dompet ku kosong? Oh
no no no! Ada kok! Bukan foto sih, tapi ada lah isinya. Bunga mawar usang yang
seseorang pernah kasih ke aku 4 tahun lalu. Dulu ngasihnya ga secara langsung
sih, tapi yang pasti that’s really really for me. Jadi Mawar itu aku ambil,
simpan, hingga sekarang. Lagi-lagi dulu ………..
Rutinitas
ku sekarang di saat benar-benar tidak ada yang bisa kulakukan saat merindukan
dan memikirkanmu adalah………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kopi dan Cokelat.
Aku
tidak tahu kenapa harus “Kopi” dan “Cokelat” ? Kenapa bukan Jus Alpukat,
minuman yang selalu dan selalu aku pesan untuk menemani makanku tiap makan di luar. Tapi
ini benar, sepertinya memang benar-benar Cuma “Kopi” dan “Cokelat” ini yang
mengerti aku lebih dari apapun. Mereka lebih dari manis!
Aku
merasa tiap aku meminum Kopi dan menyantap Cokelat rasanya itu seperti jawaban
dari segala risauku. Ini seperti kau mendengar isak teriakku yang merindu tanpa
dirindu. Tapi mereka benar-benar lebih dari manis! Mereka lebih dari jawaban
yang aku tunggu-tunggu. Mereka lebih darimu, dan mereka yang memerdekakanku
sejak kau beranjak.
-RWR-
-RWR-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar