Sabtu, 16 Februari 2013

Gelap, lelap lalu lenyap ....

        Percaya dengan cahaya ? kadang gelap itu menjadi lebih indah dari pada cahaya…. Iya, indah karna gelap tidak bisa terlihat oleh siapapun, kecuali ada cahaya yang datang dan seolah menjadi hero di kegelapan itu… Kenapa kebanyakan orang lebih menyukai cahaya? Karna sinarnya? Tanpa mereka sadari cahaya tidak mungkin tercipta jika tidak ada kegelapan, sebelumnya. Kegelapan itu keliatan lebih natural, dia lebih apa adanya, bukan “ada apanya” , cahaya itu terkesan ada apanya, dia bahkan ada ketika gelap melelapkan, dia bahkan ada ketika gelap belum lenyap, dia seolah tidak pernah ingin memberikan kesempatan kepada si gelap untuk memunculkan keberadaannya di tengah mereka. Mereka bahkan membenci gelap, padahal? Nyatanya mereka lebih bisa melakukan “apa saja” dalam kegelapan itu tanpa ada yang menyaksikan dengan membawa cahaya masing-masing yang katanya mereka percayai ….

      Siapa bilang cahaya itu hidup? Gelap juga hidup, karna gelap bisa lenyap dan menutup bahkan menetap, yaa asal cahaya tidak selalu keliatan egois… Siapa bilang gelap tidak bisa melihat? Jangan terlalu boros menggunakan indra penglihatan kalian. Ingat, Tuhan menciptakan Indra lain selain, pengecap, penglihatan, pendengar, peraba dan pembau .. Iya, Indra Perasa yang Tuhan Maha indah anugerahkan kepada tiap manusia di muka bumi ini …………. Jadi? kapan kalian menggunakan anugrah indah tersebut? di saat sama sekali tidak ada yang bisa kalian lakukan dengan ke 5 Indra anda, kenapa tidak dengan rasa? Tuhan yang maha adil dengan segala ciptaan dan kuasanya, dia pula yang menciptakan gelap terang. Tuhan saja maha adil, kita yang hanya sebagai titipan harusnya juga memperlakukan ciptaanya dengan adil. Kita menyukai cahaya berarti kita juga harus mencintai kegelapan ….

        Kalian kadang takut mengeluarkan apa yang kalian tahan dalam keadaan terang tapi kalian bisa ketika semuanya gelap hingga menjadi lenyap …..Gelap itu sunyi, seperti di tepi pantai yang biasanya digunakan untuk menyepikan hati tapi tidak menyempitkannya. Gelap seperti itu! Dia selalu ada bahkan disaat orang lain tidak pernah membutuhkannya. Ya karna gelap dan cahaya memang dua sisi yang saling menggelindingi kehidupan manusia, sifatnya sementara tapi terarah, terarah dengan segala desah yang mengelilingi bidangnya masing-masing. Apa yang terlihat buruk dihadapanmu kadang itulah yang lebih sempurna di antara mereka yang terlihat sempurna di hadapanmu. Terima kasih gelap, kau mengajarkan ku terlelap dengan sejuta harap yang ku harap lenyap

 -RWR-