Minggu, 18 Agustus 2013

Akhirnya Harus Bahagia

Menapak jalan yang menjauh
Tentukan arah yang ku mau
Tempatkan aku pada satu peristiwa
Yang membuat hati lara

Di dekat engkau aku tenang
Sendu matamu penuh tanya
Misteri hidup akankah menghilang
Dan bahagia di akhir cerita

Cinta, tegarkan hatiku
Tak mau sesuatu merenggut engkau
Naluriku berkata, tak ingin terulang lagi
Kehilangan cinta hati bagai raga tak bernyawa

Aku junjung petuahmu
"Cintai dia yang mencintaimu!"
Hatinya dulu berlayar, kini telah menepi
Bukankah hidup kita akhirnya harus bahagia ?

Cinta, biar saja ada
Yang terjadi biar saja terjadi
Bagaimanapun hidup hanya cerita
Cerita tentang meninggalkan dan yang ditinggalkan ..... Cinta

Minggu, 11 Agustus 2013

Andai Kau Kembali

Jika kau sedang bediri dengan kopermu tapi kau tak bisa naik kereta. Segalanya masih seperti saat engkau tinggalkan, aku masih tidak bisa tidur. Dan jika kau sedang menutupi wajahmu, tapi kau tak bisa sembunyikan lukamu. Aku masih menyediakan 2 piring di meja tapi makan tanpamu.

Jika kenyataannya kau adalah pembohong saat kau berkata “aku baik-baik saja”, aku akan tidur di sisi ranjang mu lepaskan semua pikiran. Dan jika kau disana berusaha untuk lanjutkan hidup tapi ada sesuatu yang menarikmu kembali, aku akan duduk disini mencoba merayumu seakan kau di ruang yang sama.

Dan andai kau bisa memberiku pundak yang dingin, andai kau masih bisa memberiku kesulitan, andai aku masih bisa berharap ini belum usai, tapi meskipun berharap hanya buang-buang waktu, meskipun aku tak pernah terlintas dipikiranmu, aku kubiarkan pintuku tidak terkunci, andai kau kembali. Akan ada cahaya di ruangan dan kunci di bawah karpet, andai kau kembali. Akan ada senyum di wajahku dan ceretpun menyala, andai kau kembali.

Kini mereka bilang aku buang-buang waktu, karena kau takkan pernah kembali. Tapi dulu mereka bilang dunia ini rata, tapi kurasa mereka salah. Dengan membiarkan pintu terbuka, itu membahayakan segala yang ku punya, tapi tak ada yang bisa hilang dariku dalam kehancuran yang belum kau ambil.



 -RWR-

Kamis, 01 Agustus 2013

Simfoni Hitam

Malam sunyi kuimpikanmu
Kulukiskan kita bersama
Namun selalu aku bertanya
Adakah aku di mimpimu ?

Di hatiku terukir namamu
Cinta rindu beradu Satu
Namun selalu aku bertanya
Adakah aku di hatimu ?

Telah ku nyanyikan alunan-alunan senduku
Telah ku bisikkan cerita-cerita gelapku
Telah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa aku tak bisa sentuh hatimu ?

Bila saja kau di sisiku
Akan ku beri kau segalanya
Namun tak henti aku bertanya
Adakah aku di rindumu ?

Tak bisa kah kau sedikit saja dengar aku ?

Dengar simfoniku, simfoni hanya untukmu….


Rabu, 31 Juli 2013

Di Persimpangan itu Kita Bersampingan

Jejak langkah kita
Jarak yang langka
Sajak yang ada
Semua sejak kau ada

Di jalan itu kita melangkah
Di jalan itu kita berpegangan
Di jalan itu kita tertawa
Di jalan itu pula kita terpisah

Kita tak lagi selangkah
Kau mungkin melangkah, aku tidak.
Kau melangkah angkuh
Aku tetap menatap langkahmu

Di persimpangan jalan tempat kita berdiri bersampingan,
Kau melangkah satu langkah
Aku diam, sebagai satu langkah di belakangmu
Yah, dan kau meneruskan beribu langkah di depanku. 




-RWR-

Minggu, 28 Juli 2013

Lebih Dari Manis

        Rutinitas ku sehari-hari selain merindukanmu adalah memikirkanmu. Selain itu tak ada lagi, dulu. Tak ada satu hari-pun yang ku lewati tanpa merindu dan memikirkanmu, dulu. Bahkan sesaat setelah bertemu-pun aku masih merindu dan kemudian disusul oleh pikiran tentangmu, dulu. Lagi-lagi dulu………

         Tapi kini, rutinitas ku agak sedikit berubah. Dulu, aku tidak melakukan apa-apa ketika merindukanmu. Aku hanya bisa diam terpasung sambil menatap fotomu yang terpasang di dompetku. Dulu fotomu memang ada di dalam dompetku layaknya pasangan-pasangan lain yang memasang foto kekasihnya di dompet mereka masing-masing, yah bisa di bilang “one of the prove” lah kalo dia benar-benar “One and Only”. Lagi-lagi dulu …………

         Sekarang aku sendiri. Apakah itu berarti tempat penyimpanan foto di dompet ku kosong? Oh no no no! Ada kok! Bukan foto sih, tapi ada lah isinya. Bunga mawar usang yang seseorang pernah kasih ke aku 4 tahun lalu. Dulu ngasihnya ga secara langsung sih, tapi yang pasti that’s really really for me. Jadi Mawar itu aku ambil, simpan, hingga sekarang. Lagi-lagi dulu ………..
     Rutinitas ku sekarang di saat benar-benar tidak ada yang bisa kulakukan saat merindukan dan memikirkanmu adalah……………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Kopi dan Cokelat.

         Aku tidak tahu kenapa harus “Kopi” dan “Cokelat” ? Kenapa bukan Jus Alpukat, minuman yang selalu dan selalu aku pesan untuk menemani makanku tiap makan di luar. Tapi ini benar, sepertinya memang benar-benar Cuma “Kopi” dan “Cokelat” ini yang mengerti aku lebih dari apapun. Mereka lebih dari manis!


           Aku merasa tiap aku meminum Kopi dan menyantap Cokelat rasanya itu seperti jawaban dari segala risauku. Ini seperti kau mendengar isak teriakku yang merindu tanpa dirindu. Tapi mereka benar-benar lebih dari manis! Mereka lebih dari jawaban yang aku tunggu-tunggu. Mereka lebih darimu, dan mereka yang memerdekakanku sejak kau beranjak. 


-RWR-

Jumat, 19 Juli 2013

Tanaman dan Cinta ♥

        Tanaman yang ku rawat tidak seperti dulu lagi. Wujudnya berubah, kini sedikit mulai tumbuh tanaman lain. Jenisnya beda, warna nya tetap sama. Tanamanku menengering, tanaman disebelahnya tumbuh seperti tanamanku sebelumnya. Tanaman yang ku rawat dari dulu kini berubah, maksudku tanaman yang kita rawat. 
Aku begitu iri dengan tanaman yang juga tumbuh disebelah tanaman kita. Mengapa tumbuhnya begitu subur? Siapa penanamnya? 
Keesokan harinya aku kembali memerhatikan tanamanku, kembali merawatnya,. Aku tidak hanya bertemu dengan tanamanku, aku juga bertemu dengan penanam tanaman disebelah tanamanku. Yah ternyata itu kau, kau yang menanam tanaman subur itu, bersama gadis lain. Pantas saja pertanyaanku tempoh hari soal tanaman kita yang sudah layu seperti ini tidak kau hiraukan lagi, begitu kutanya tentang penanam tanaman disebelah tanaman kita kau diam membisu. 
Tanaman yang ku maksud adalah cinta kita. Pantas saja cinta kita layu, ternyata kau telah menumbuh kembangkan cinta yang lain di hati yang lain. 

-RWR-


Kamis, 04 Juli 2013

Masih Seperti Pagi Yang Dulu

     
          Pagi ini secangkir teh hangat menemaniku, menemaniku memanjakan akun twitter ku, yah dan juga menemaniku memikirkanmu. Aku ingin seperti secangkir teh itu yang bisa menemani siapa saja, tapi sayang aku hanya bisa sebagai yang ditemani, bukan yang menemani.
        Pagi ini masih seperti pagi yang dulu, tidak ada senyum pasangan yang merindu pasangan sepertiku, tidak ada tawa ria pasanganku, tidak ada kecupan manis di pagi hari sebagai tanda ku awali hariku, tidak ada kata “I love you,beb”, dan tidak ada kamu, pastinya.
        Pagi ini masih seperti pagi yang dulu, aku tetap bangun dengan seluruh keindahan yang Tuhan berikan setiap pagi tiba. Pagi itu sesuatu yang ingin aku tagih, aku ingin pagi lagi, aku tidak ingin pagi pergi, sebab saat pagi aku terbangun,  sisa-sisa mimpi tentang hangat pelukmu masih terasa dalam memory. Ah lagi-lagi itu sesuatu yang lupa aku lupakan.
        Pagi ini masih seperti pagi yang dulu, aku duduk dengan segelas teh di tangan kiriku dan Blackberry di tangan kananku. Tiap aku seduh teh, sedihku hilang, seperti baru saja aku sudahi.

       Pagi ini masih seperti pagi yang dulu, aku mendoakanmu kepada-Nya, itu caraku memelukmu dengan erat dari jauh. Selamat pagi :)

-RWR-