Minggu, 11 Agustus 2013

Andai Kau Kembali

Jika kau sedang bediri dengan kopermu tapi kau tak bisa naik kereta. Segalanya masih seperti saat engkau tinggalkan, aku masih tidak bisa tidur. Dan jika kau sedang menutupi wajahmu, tapi kau tak bisa sembunyikan lukamu. Aku masih menyediakan 2 piring di meja tapi makan tanpamu.

Jika kenyataannya kau adalah pembohong saat kau berkata “aku baik-baik saja”, aku akan tidur di sisi ranjang mu lepaskan semua pikiran. Dan jika kau disana berusaha untuk lanjutkan hidup tapi ada sesuatu yang menarikmu kembali, aku akan duduk disini mencoba merayumu seakan kau di ruang yang sama.

Dan andai kau bisa memberiku pundak yang dingin, andai kau masih bisa memberiku kesulitan, andai aku masih bisa berharap ini belum usai, tapi meskipun berharap hanya buang-buang waktu, meskipun aku tak pernah terlintas dipikiranmu, aku kubiarkan pintuku tidak terkunci, andai kau kembali. Akan ada cahaya di ruangan dan kunci di bawah karpet, andai kau kembali. Akan ada senyum di wajahku dan ceretpun menyala, andai kau kembali.

Kini mereka bilang aku buang-buang waktu, karena kau takkan pernah kembali. Tapi dulu mereka bilang dunia ini rata, tapi kurasa mereka salah. Dengan membiarkan pintu terbuka, itu membahayakan segala yang ku punya, tapi tak ada yang bisa hilang dariku dalam kehancuran yang belum kau ambil.



 -RWR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar